Rabu, 04 Juli 2012

Filled Under:

TIM 14 MADURA, MENGUAK FAKTA, BISA…!!!

Catatan : Ferry Arbania, Wartawan Memorandum Sumenep

Lahirnya TIM 14 Madura, terinspirasi dengan kebanggaan masyarakat Madura, terutama pembaca Harian Pagi Memorandum. Karena khusus biro Madura, seluruh sajian beritanya di pajang pada halaman 14 dan satu berita lainnya di halaman luar (HL).

Seiring dengan perjalanan waktu, Memorandum biro Madura sudah berjalan satu tahun. Kehadirannya memang luar biasa beda. Lebih tegas dan santun menyeruak disetiap elemen masyarakat dan garda tokoh dari berbagai entitas sosial dan jabatan publik lainnya.



Memorandum Madura, banyak orang bilang bukan sekedar berita dan wartawannya bukan sekedar menuliskan berita, melainkan, ikut bersama-sama dengan rakyat, membuka tabir setiap kebohongan dan menjelaskan dengan rinci setiap perkara yang dihadapi mereka. Kami datang dengan sentuhan cinta dan kebersamaan yang begitu lekat dan penuh persaudaraan.

Dimata awak Memo, tak ada ada perbedaan untuk sekedar mendapatkan pembelaan atas ke shahihan sebuah fakta. Semua itu kami sajikan dengan nyata tanpa tendensi apa-apa. Kami begitu dekat dengan rakyat jelata tapi disegani dikalangan penguasa di tingkat manapun. Sayang, ditengah karir Memo yang terus berkibar di kawasan Madura,

Ternyata….kehadiran koran MEMO yang sudah membumi di Pulau Madura ini,  banyak di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab dan hanya mengeruk keuntungan finansial semata. Banyak kasus dan laporan dari masyarakat yang dilamatkan pada kami.

Bahkan beberapa waktu lalu, seorang teman LSM, mendatangi kami di Sumenep, melaporkan jika ada seseorang di Kecamatan Lenteng, yang mengaku nama saya, dan melakukan tindakan pemerasan atas sebuah kasus yang dihadapi seorang kepala desa. Orang itu, menurut penuturan LSM itu, mengangkat sebuah kasus dan meminta kepala desa untuk mengeluarkan sejumlah uang jutaan, dengan jaminan kasus tidak akan diberitakan di media massa.

Dan masih menurut LSM itu, kepala desa itu akhirnya mengeluarkan sejumlah uang yang ditaksir jutaan rupiah. Tentu saja, masalah ini sangat merugikan kami selaku awak Memo, yang pastinya, tidak akan melakukan perbuatan nista semamcam itu.

Sebagai bentuk  tanggung kami kepada publik, akhirnya, saya minta tolong LSM itu untuk mengantarkan saya menemui sang Kepala Desa di Kecamatan Lenteng itu. Namun sayang, di temui di rumahnya, kepala desa itu, enggan membuka siapa orang yang mencatut nama saya. Dia (Kepala Desa)hanya bilang, kalau wajah dia sama sekali tak ada kemiripan. Kepala Desa itu berkali-kali meminta maaf atas khilaf dirinya. Dan meminta masalah ini tidak diperpanjang lagi. Sesederhana itukah..????


Dengan kejadian ini, saya berpikir, sudah banyak oknum yang menyalah gunakan profesinya dalam hal apapun. Dan tidak menutup kemungkinan, ditempat lain, ada orang-orang biadab lainnya, yang  datang pada sejumlah pejabat publik atau siapapun yang bisa mereka mangsa. Nah, untuk terus melacak siapa sebenarnya orang yang telah berani mencatut nama saya maupun koran Memo, akhirnya saya berinisitif untuk mendirikan TIM 14 MADURA.

Tim ini bertugas untuk menggali informasi di tengah-tengah masyarakat dengan pendekatan kultur, emosional dan kebersamaan. Karena tidak menutup kemungkinan, banyak masyarakat miskin di bawah, yang sangat butuh bantuan informasi dan advokasi dari setiap persoalan yang dihadapi.

Salah satunya, mengenai masalah sengketa tanah di kalangan warga. TIM 14 MADURA, selalu siap bersama kepentingan rakyat. Untuk itu, kami berharap, bagi masyarakat Sumenep, jika menemukan oknum yang mengaku-ngaku wartawan Memo, hendaknya menginformasika ke no HP saya di 081 235 910 900.

Semoga jalinan kebersamaan ini senantiasa mendatangkan manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat Madura. Terimakasih kami sampaikan untuk kesetiaan masyarakat Madura, yang dengan setia bersama MEMORANDU MADURA ,di Halaman 14 kami selalu ada dengan fakta. Bisa…!!! (*)  ferry.arbania@gmail.com

Sumber: Harian Pagi Koran Memorandum, Edisi Cetak

0 comment:

***Selamat datang di blog berita Surat Kabar Harian Pagi MEMORANDUM***

Cari Blog Ini

Copyright @ 2013 Dhalem Temor.