Sumenep, Memo| Kesal dengan sikap ngotot PT Energy Mineral Langgeng (EML) yang hendak melanjutkan ekploitasi migas di Desa Tanjung pada Jum’at (06/07) lalu, rupanya membuat warga setempat benar-benar marah dan tidak bisa menahan emosi. Merek secara serentak langsung bertindak dengan anarkis dan langsung merusak sejumlah fasilitas milik PT.EML yang ada di areal pengeboran.
Pantauan Memo dilokasi, sebuah mini bus milik PT.EML digulingkan dan sebuah truk bermuatan solar juga jadi sasaran amuk warga. Sebuah posko kemanan yang dibangun di pintu masuk pengeboran juga tak luput jadi sasaran kemarahan warga Desa Tanjung. Demikian juga dengan papan nama mili PT. EML hangus dibakar massa.
“Sampai kiamatpun kami tetap menolak eksploitasi migas dilanjutkan di desa kami. Dari awal kami sudah katakan, jangan lanjutkan, tapi PT. EML tidak mau mendengarkan suara kami. Ini tanah kelahiran kami”, kata Suhartatik, mewakili kekesalan warga Tanjung.
Ia juga menyayangkan sikap petugas yang hendak memukul warga, yang justru memancing emosi warga dengan cara merusak sejumlah fasilitas milik PT. EML. “Petugas itu yang memulai hendak memukul kami. Wajar saja mereka marah dan meluapkannya dengan cara menghancurkan barang-barang milik PT. EML”, imbuhnya. (fr/yy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar