Selasa, 17 Juli 2012

Ayah Dibacok, Warga Artako Lapor Polisi


IPTU Edy Kusmiyanto_PLH Kapolsek Guluk-Guluk (fr) 
Sumenep, Memo| Ulfatun Buk Kholifah (26) warga Dusun Artako, Desa Payudan Daleman, Kecamatan Guluk-Guluk terpaksa melaporkan kasus penganiayaan yang menyebabkan Bahriyanto Alias Pak Ulfatun, ayah kandungnya sendiri mengalami luka bacok dibagian kepala dan lengan tangannya. 


Ulfatun datang melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya itu pada hari Kamis (12/07/2012) lalu ditemani pihak keluarganya. 




Dalam laporan bernomor TBL/06/VII/2012/Reskrim/LP/06/VII/2012/Jatim/Res Sumenep/Sek Guluk-Guluk itu diterima oleh Iptu Moh. Safri. Adapun isinya melaporkan Pak Khofifi bersama Sari Pak Harisatun, Rusdi dan Pak Herul yang diduga melakukan penganiayaan terhadap korban bernama Bahriyanto alias Pak Ulfatun (45).


Menurut Plh.Kapolsek Guluk-Guluk, IPTU Edy Kusmiyanto, keempat orang itu dilaporkan telah melakukan penganiayaan terhadap korban, hingga menyebabkan Bahriyanto mengalami luka bacok di bagian kepala atas kiri dan kanan. 

Diduga korban terluka akibat sabetan senjata tajam berupa celurit. Selain bagian kepala, luka lecet pada bagian dahi, pipi kiri penuh luka  dan ada bekas gigitan pada tangan korban. 


“Anak korban memang sudah melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan sejumlah orang terhadap orang tua kandungnya. Satu orang sudah kita amankan di Mapolsek Guluk-Guluk untuk menjalani pemeriksaan intensif. Kami akan terus mengorek keterangan saksi-saksi untuk mengungkap prihal penganiayaan yang menyebabkan korban mengalmi luka bacok dibagian kepalanya”, kata IPTU Edy Kusmiyanto , Pelaksana Harian ( Plh) Kapolsek Guluk-Guluk, Senin (16/07).


Pihaknya berharap agar semua pihak bersabar dan menghargai kinerja kepolisian dalam melakukan penyelidikan maupun penyidikan terkait kasus penganiayaan, yang menyebabkan korban mengalami luka serius di bagian kepalanya. Dirinya berjanji tidak akan main-main dalam menangani kasus tersebut. 

“Beri kesempatan bagi kami bekerja secara profesional. Kami perlu hati-hati dalam menangani kasus ini sesuai dengan aturan yang ada. Jangan khawatir Mas, yang salah pasti akan diproses secara hukum”, ujarnya. 


Hasil keterangan korban dan anaknya, penganiayaan itu terjadi di sebuah sawah tak jauh dari rumah korban. Pagi itu, Bahriyanto sedang menyiram tembakau di sawahnya dan tiba-tiba didatangani sejumlah orang.


“Saat hendak mengambil air ditempat penyiraman tembakau, tiba-tiba ada orang menyeruduk saya dari belakang dan tanpa sadar kepala saya seperti dihantam dengan senjata tajam hingga membuat saya tersungkur penuh darah”, ujar Bahriyanto, saat koran Memo berkunjung kerumahnya di Dusun Artako (sebelah utara Gunung Payudan) Desa Payudan Daleman, Minggu (15/07) lalu.


Sementara Ulfatun, anak korban, tetap berharap agar pihak kepolisian benar-benar  bekerja profesional dan menangkap semua pelaku dan menindaknya sesuai dengan hukum.
“Saya minta agar pihak kepolisian segera menangkap semua pelaku yang telah menganiaya ayah saya”, ujar Ulfatun penuh amarah. (fr/yy)

Tidak ada komentar:

***Selamat datang di blog berita Surat Kabar Harian Pagi MEMORANDUM***

Followers