- Instalasi Listrik Taman Adipura Asal-Asalan
Sumenep, Memo- Pemasangan
instalasi listrik di taman bunga melalui CV. TJ (inisial) Sumenep diduga dilakukan oleh pihak rekanan
atau kontraktor yang tidak terdaftar dalam Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal
Indonesia (AKLI). Kecurigaan sejumlah kalangan itu makin menguat, saat Koran Memo
menanyakan kapasitas CV. TJ dalam keanggotaan Akli, justru tidak bisa dijawab oleh
pihak kepala Kantor Pertamanan, Febrianto alias Totok pada Rabu (11/4) lalu. Totok
bilang kalau CV yang mengerjakan pemasangan instalasi listrik itu di tunjuk
langsung oleh pihak Bank.
Dugaan makin
menguat setelah pemasangan lampu di Taman Adipura itu berlarut-larut dan tak kunjung
selesai. Bahkan, seperti diterangkan Totok dikantornya, pemasangan kabel
listrikkesejumlah tiang lampu dirasa tidak efektif karena timer listrik yang
(pengakuan Totok)sudah dipasang itu ternyata tidak berfungsi.
“Saya heran
juga, meski aliran listrik sudah dicabut, tapi lampu milik bank BRI itu kok
malahtidak mati semua. Kami tidak mau dilakukan serah terima (ST) sebelum semua
pengerjaan lampu itu beres”, kata Febrianto, Kepala Kantor Pertamanan Sumenep,
dua hari yang lalu dikantornya.
Secara
panjang lebar menceritakan detil pemasangan lampu bantuan CSR Bank BRI itu.Namun
sayang pihaknya tidak bisa menjawab, saat koran ini menanyakan apakah benar CV TJ
bukan ahli dibidang pemasangan listrik seperti kontraktor khusus yang memang
sudah tergabung dalam AKLI.
“Hahahaaa.....kalau
masalah itu Mas, silahkan sampean cek langsung ke pihak BRI. Karena BRI sendiri
yang menunjuk langsung CV itu dalam pemasangan instalasi listrik di Taman Adipura”,
imbuhnya.
Jika benar
pemasangan isntalasi listrik di Taman Adipura itu diserahkana pada CV yang
tidak masuk dalam organisasi AKLI, maka hal tersebut, menurut salah satu
konsultan proyek diSumenep, yang enggan disebutkan namanya, akan menimbulkan
masalah berkepanjangan dikemudian hari. “Kalau pemasangan instalasi listrik di
Taman Adipura Sumenep itu dilakukan oleh CV yang tidak masuk keanggotaan AKLI,
bisa dipastikan kedepannya akan runyam dan akan mengganggu penerangan lampu
taman bunga”, kata tokoh tersebut, yang meminta identitasnya tidak perlu
dikorankan, Kamis (12/4).
Aktivis
laki-laki yang pernah membuat heboh pemerintahan KH. Ramdhan siraj, padabeberapa
waktu lalu itu mengancam akan membuka kedok permainan dalam kasus ini, jika dalam
waktu dekat tidak segera diselesaikan.
“Saya tidak
mau kepentingan Sumenep dibuat banjakan oleh segelintir oknum yang hanya ingin
mengeruk keuntungan sepihak. Kalau ini tetap tidak rombak secara transparan,
jangan salahkan kami kalau terpaksa menggunakan cara kami sendiri. Kami sangat
mencintai kota Sumenep, tolong jangan nodai dengan kepentingan pribadi yang
merugikan banyak pihak”, imbuhnya lagi lantang.
Ia juga
meminta semua pihak yang terlibat dalam proyek CSR ini segera menuntaskan
persoalan
pemasangan lampu di Taman Adipura itu. “Saya masih ingat dengan pernyataan Sekretaris
Jenderal dewan pimpinan pusat (DPP) Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia
(AKLI) Pak Bambang Kusuma Riyadi, bahawa pemasangan instalasi listrik dan penyambungan
listrik itu harus dilakukan dengan mengikuti prosedur dan aturan yang ada.
Dan harus
dilakukan oleh badan usaha yang mempunyai kompetensi bidang listrik”ujarnya menambahkan.
(fr/yy)
Keterangan foto:
L | ampu milik BRI di Taman Adipura Sumenep yang belum kelar-kelar (fr) |
Sumber: Koran MEMORANDUM CETAK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar