Adi Kurniawan, rekan korban pada koran Memo menceritakan, pada saat ia mandi di Sungai Kebun Agung bersama tiga temannya, yakni Dicky, Rofiqi dan Hartono. Tanpa sadar, tubuh Dicky yang diduga tidak bisa berenang hanyut dibawa arus saat menceburkan diri kedalam sungai, yang sedikit berwana keruh.
“Sepertinya Dicky memang tidak bisa berenang saat tubuhnya tenggelam terseret arus”, kata Adi Kurniawan, Jum’at (13/4).
“Sepertinya Dicky memang tidak bisa berenang saat tubuhnya tenggelam terseret arus”, kata Adi Kurniawan, Jum’at (13/4).
Melihat rekannya tenggelam terseret arus, Rofiqi langsung terjun kedalam air dan hendak memberikan pertolongan. Saat itu arus sungat begitu kuat dan justru menyeret mereka kepusaran yang lebih dalam. Tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Adi Kurniawan langsung berteriak minta tolong pada warga setempat. Tak ayal, ratusan ratusan warga menyesaki sungai Kebun Agung yang memang berada di pinggir jalan raya. Bahakan ratusan orang yang hendak pergi shalat Jum’at ke Masjid ikut menyaksikan kejadian itu hingga berjam-jam. Sedang sebagian lain, warga setempat melakukan pencairan di arus sungai tersebut.
Sekitar dua jam melakukan pencarian, warga menemukan kedua siswa SMA itu dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Jenazah keduanya lalu diangkut dengan menggunakan ambulance untuk dilakukan visum di RSUD Moh. Anwar Sumenep.
“Tubuh Rofiqi dan Dicky sama-sama terseret arus. Saya tidak menyangka bakal terjadi musibah begini Mas”, imbuhnya. (fr/yy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar