Sumenep,
Memo- Kekerasan
terhadap wartawan di Sumenep kembali terjadi. Ahmad Saie, reporter telivisi
lokal mengaku akan dibunuh oleh ketua Komisi D DPRD Sumenep, Ahmad Subaidi. Pada
koran Memo, Saie menceritakan kejadian tidak mengenakkan
itu saat dirinya basa-basi menyapa
Ahmad Subaidi diruangannya dengan ramah, tapi malah dibentak dan tubuhnya
langsung ditarik keruangan fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Sumenep.
“Kemarin saya
menyapa pak Subaidi itu dengan ramah menyakan bagimana kabarnya. Eh malah dia
balik nanya mau apa. Setelah dia menarik tubuh saya ke ruangan Fraksi PPP dan
mengancam saya akan dibunuh dengan menggunakan orang-orang (pembunuh, Red.)
bayaran”, kata Ahmad Saie, wartawan TV lokal kemarin, Jum’at (13/4).
Sebelum menarik
tubuhnya dan mengancam akan membunuhnya, Subaidi, Ketua Komisi D itu, lanjut
Saie, sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan menuduh dirinya telah
menulis berita sembarangan . “Mau apa kamu, nulis berita sembarangan, proyek
fikti di Desa Lenteng itu kamu tulis, apa maumu”, ceritanya Saie menirukan
ucapan Ahmad Subaidi, Ketua Komisi D DPRD Sumenep.
Saie mengaku
tidak tahu menahu tentang penulisan berita proyek fiktif yang dimaksudkan Ketua
Komisi D DPRD Sumenep itu. “Karena saya memang tidak nulis berita proyek di
Desa Lenteng, dekat rumah Pak Subaidi itu”, katanya.
Malah dengan nada
tidak pantas, Subaidi kata Saie, memaki-maki dirinya dan mengatakan dirinya
wartawan yang masih kemarin sore. “Nggak tahu
kenapa dia marah-marah dan bilang gini kesaya, Kamu itu anak baru kemarin sore,
jangan macem-macem kesaya. Nanti saya bisa menyuruh orang-orang saya untuk
membunuh kamu”, lanjut Saie.
Saat di perlakukan seperti itu, kondisi pintu
Fraksi PPP, menurut Sa’ie sengaja di kunci oleh pihak Subaidi. Akibat kejadian
itu, hampir semua wartawan di Sumenep, mengutuk keras tindakan Ahmad Subaidi,
Ketua Komisi D DPRD Sumenep, yang diduga telah melakukan kekerasan terhadap
wartawan telivisi lokal itu.
Sementara itu Ahmad Subaidi, pada Koran Memo
melalui SMS-nya malah tidak mengakui perbuatannya. “Maaf janga dipelintir tidak
ada intimidasi dan bagi saya tidak ada persoalan karna saya bicara biasa2 saja”,
tampi Ahmad Subaidi, Ketua Komisi D DPRD melalui pesan singkatnya kemarin pada
koran Memo. (fr/yy)
*Ilustrasi gambar dari pdk.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar