Jumat, 13 April 2012

Anggota DPRD Sumenep Ancam Bunuh Wartawan

Sumenep, Memo- Kekerasan terhadap wartawan di Sumenep kembali terjadi. Ahmad Saie, reporter telivisi lokal mengaku akan dibunuh oleh ketua Komisi D DPRD Sumenep, Ahmad Subaidi. Pada koran Memo, Saie menceritakan  kejadian tidak mengenakkan itu saat dirinya basa-basi menyapa Ahmad Subaidi diruangannya dengan ramah, tapi malah dibentak dan tubuhnya langsung ditarik keruangan fraksi Partai Persatuan Pembangunan  (PPP) DPRD Sumenep.
 



“Kemarin saya menyapa pak Subaidi itu dengan ramah menyakan bagimana kabarnya. Eh malah dia balik nanya mau apa. Setelah dia menarik tubuh saya ke ruangan Fraksi PPP dan mengancam saya akan dibunuh dengan menggunakan orang-orang (pembunuh, Red.) bayaran”, kata Ahmad Saie, wartawan TV lokal kemarin, Jum’at (13/4).

Sebelum menarik tubuhnya dan mengancam akan membunuhnya, Subaidi, Ketua Komisi D itu, lanjut Saie, sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan menuduh dirinya telah menulis berita sembarangan . “Mau apa kamu, nulis berita sembarangan, proyek fikti di Desa Lenteng itu kamu tulis, apa maumu”, ceritanya Saie menirukan ucapan Ahmad Subaidi, Ketua Komisi D DPRD Sumenep. 

Saie mengaku tidak tahu menahu tentang penulisan berita proyek fiktif yang dimaksudkan Ketua Komisi D DPRD Sumenep itu. “Karena saya memang tidak nulis berita proyek di Desa Lenteng, dekat rumah Pak Subaidi itu”, katanya. 

Malah dengan nada tidak pantas, Subaidi kata Saie, memaki-maki dirinya dan mengatakan dirinya wartawan yang masih kemarin sore. “Nggak tahu kenapa dia marah-marah dan bilang gini kesaya, Kamu itu anak baru kemarin sore, jangan macem-macem kesaya. Nanti saya bisa menyuruh orang-orang saya untuk membunuh kamu”, lanjut Saie. 

Saat di perlakukan seperti itu, kondisi pintu Fraksi PPP, menurut Sa’ie sengaja di kunci oleh pihak Subaidi. Akibat kejadian itu, hampir semua wartawan di Sumenep, mengutuk keras tindakan Ahmad Subaidi, Ketua Komisi D DPRD Sumenep, yang diduga telah melakukan kekerasan terhadap wartawan telivisi lokal itu.

 Sementara itu Ahmad Subaidi, pada Koran Memo melalui SMS-nya malah tidak mengakui perbuatannya. “Maaf janga dipelintir tidak ada intimidasi dan bagi saya tidak ada persoalan karna saya bicara biasa2 saja”, tampi Ahmad Subaidi, Ketua Komisi D DPRD melalui pesan singkatnya kemarin pada koran Memo. (fr/yy)





*Ilustrasi gambar dari pdk.or.id

Tidak ada komentar:

***Selamat datang di blog berita Surat Kabar Harian Pagi MEMORANDUM***

Followers