Sumenep, Memo
Merasa jengkel dengan tidak transparan PT. WUS terkait dengan Dana Bagi Hasil-DBH Migas sebesar Rp. 8,8 miliar untuk kabupaten Sumenep, akhirnya dimuntahkan dalam bentuk aksi unjuk rasa.
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam FKMS itu sengaja mendemo kantor PT. WUS karena selama ini dinilai tidak pernah transparan soal DBH Migas miliaran rupiah. Indikasi itu dirasakan sudah cukup lama sejak tahun 1999-2011.
Hari ini kita pertanyakan kembali kejelasan dana bagi hasil migas. "Kemana dana PI 8,8 M, PT Wus harus bertanggung jawab", demikian yel-yel yang mereka tumpahkan dalam ragam poster yang sengaja dikibar-kibarkan. Mereka juga berorasi mengutuk direktur PT. Wus Sitrul Arsy yang selama ini dinilai tidak pernah mendengarkan aspirasi kalangan Mahasiswa dan masyarakat. Dan kekecewaan itu harus dirasakan lagi hari ini (kemarin) setelah melalui rapat dengar pendapat di ruang Komisi B DPRD Sumenep, mahasiswa tidak ditemui lagi oleh Sitrul Arys dan hanya di wakilkan pada Heru, bagian Staf PT. WUS.
"Kita semua sudah tahu kalau sumur migas di Sumenep sudah sangat banyak yang diekploitasi. Tapi kenapa mengenai dana participating interes atau PI itu kok nggak pernah jelas. Dan ini terjadi sejak tahun 1999-2011", teriak Eko Purnomo, korlap aksi, Senin (15/10).
Sementara Sitru Arsy, Direktur PT. WUS, saat dikonfirmasi melalui ponsel pribadinya via SMS enggan memberi tanggapan.
FERRY ARBANIA/MEMORANDUM
Senin, 15 Oktober 2012
Direktur PT WUS Didesak Perjelas DBH Migas Rp.8,8 Miliar
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Senin, Oktober 15, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comment:
Posting Komentar