Sabtu, 22 Oktober 2011

Filled Under:

Bantuan Pugar Kacau


  • Petani Garam Ke Dewan

H.Moh.Nur /Foto oleh: Ferry Arbania
Sumenep, Memo
Sejumlah perwakilan warga Desa Karang Anyar dan Desa Marengan, Kecamatan Kalianget, Selasa (19/10) kemarin wadul dewan menuntut realisasi  dana bantuan Program Usaha Garam Rakyat (Pugar)  yang sampai saat ini belum mereka terima.
H.Mohammad Nur, salah satu perwakilan petani garam asal desa Karang Anyar , seusai hearing dengan Komisi B DPRD dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumenep menyampaikan protesnya terhadap sistem pencairan dana Pugar di desanya, yang disinyalir tidak tepat sasaran dan hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang yang nota bener tidak memilik lahan penggaraman.
“Saya tidak habis mengerti, kenapa kami yang jelas memiliki areal pegaraman seluas satu hektar, tapi kok malah tidak dapat bantuanPugar itu. Ini khan aneh, untuk itu saya minta DKP dan Komisi B termasuk UPT agar segera mencabut  uang yang sudah diberikan kepada orang-orang yang tidak punya lahan garam”, kata H.Moh.Nur, perwakilan petani garam Desa Karang Anyar, Selasa (19/10)
Dijelaskan H.Nur, ada sekitar 20 orang pemilik lahan atau tambak garam yang sudah mengajukan permohonan bantuan sebelumnya, termasuk sejumlah persyaratan berupa SPPT dan kopi KTP yang masih berlaku. Dari 20 pemilik lahan garam itu diakuinya memiliki luas lahan seluas satu hektar lebih.
“Karena kami sudah melalui mikanisme pengajuan dan syarat yang sudah sesuai dengan prosedur, maka apapun yang terjadi, kami akan menuntut hak kami dan meminta seluruh pihak terkait bertanggung jawab atas dialihkannya sejumlah dana itu keorang lain yang jelas-jelas tidak memiliki lahan garam. Kami akan datangi dewan lagi dan kalau perlu DKP dan Bupati Sumenep agar mendengarkan keluhan kami” imbuh H.Nur
Sementara itu Darul Hasyim Fath, salah satu anggota Komisi B DPRD saat dikonfirmasi dikantornya mengaku siap mengkawal petani garam Desa Karang Anyar, yang sebagian besar lahannya berada di Desa Marengan Kecamatan Kalianget, Sumenep.
“Saya melihat bantuan Pugar ini benar-benar kacau karena DKP tidak tranparan. Lebih dari itu data yang dikantongi dewan dengan DKP juga simpang siur. Untuk menuntaskan ini kami akan bentuk Panja Pugar diinternal fraksi”, kata Darul Hasyim Fath, anggota dewan dari Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Sumenep.(fr)

0 comment:

***Selamat datang di blog berita Surat Kabar Harian Pagi MEMORANDUM***

Cari Blog Ini

Copyright @ 2013 Dhalem Temor.