Pemkab Kurang Tanggap
Sumenep, Memo
Minggu, 23 Oktober 2011
Sabtu, 22 Oktober 2011
Reklame Djarum LA Light Kotori Kota
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Sabtu, Oktober 22, 2011
![]() |
Reklame Djarum LA Light yang di Soal Komisi B DPRD Sumenep masih menempel di Tugu Kota Sumenep Foto: Ferry Arb. |
- Anggota Dewan Kebakaran Jenggot
Sumenep,
Memo
Menyikapi
banyaknya keluhan dari masyarakat Sumenep, terkait dengan belum diturunkannya
reklame rokok Djarum LA Light yang masih menempel di tugu kota Sumenep
benar-benar keterlaluan.
Bahkan
Anggota Dewan dari Fraksi PKB DPRD Sumenep meminta semua pihak untuk mendukung
Sumenep bersih dari iklan tak berijin. Apalagi ditaruh ditugu kota yang
sebenarnya lebih layak dikasih lambang Kabupaten Sumenep sendiri.
“Kalau
sudah jelas melanggar perda, kenapa masih dibiarkan? Sikat saja reklame rokok
itu. Atau jangan-jangan dugaa kawan-kawan di legislative memang benar, kalau
pemasangan reklame iklan rokok itu memang tidak jelas ijinnya”, kata Sanhaji
Darmady, anggota dewan dari Fraksi PKB DPRD Sumenep.
Sementara
itu Sarkawi, Ketua LSM Gerindo Sumenep, dalam waktu dekat ini akan segera
menggelar unjuk rasa besar-besaran kepihak eksekutif di Pemkab Sumenep. Unjuk
rasa itu digagas demi mempertahankan Sumenep dari ulah oknum yang tidak
bertanggung jawab.
“Siapa
sih yang terima kotanya dikotori oleh kepentingan segelintir oknum yang tidak
bertanggung jawab. Mestinya kita malu dong, masa tugu kota kebanggaan dipasangi
reklame rokok LA Light itu. Kenapa tidak dipasangin lambang Sumekar kebanggan
kita bersama. Apa reklame itu mendukung program bupati baru yang
mendengung-dengungkan gerakan Super Mantap?”kata Sarkawi sambil berdiri menahan
emosi, Rabu (21/9) (fr/jn)
Sumber:
Memorandum Cetak, Edisi 22 Oktober 2011
Perhutani Perketat Pengawasan Hutan Lindung
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Sabtu, Oktober 22, 2011
Foto Oleh: Ferry Arbania |
Sumenep, Memo
Hutan lindung dan hutan produksi di Madura, khususnya di Sumenep akhir-akhir ini keberadaannya mulai membaik, jika dibandingkan pada tahun 1990-an, yang masih-marak-maraknya penjarahan.
Keberadaan tersebut ditegaskan Suhartono Kaur Yayasan Tunas Rimba Perhutani II Jawa Timur Cabang Kesatuan Pemanduan Hutan (KPH) Madura. Menurut Suhartono, sejumlah daerah areal hutan di Madura saat ini sudah dilakukan pengawasan hutan lindung dan pengadaan bibit hutan produksi.
Pihaknya mengatakan bahwa areal hutan yang ada di kawasan Madura, khususnya kepulauan di Sumenep seperti, Sepanjang, Sapeken dan Kangean termasuk di Kabupaten Pamekasan, Sampang dan Bangkalan menjadi perhatian pengawasannya yang lebih ekstra.
Yang jelas tegas Suhartono, pihaknya terus berupaya memastikan tidak ada lagi kegiatan illegal logging di sejumlah areal hutan di Madura tersebut. Karena itu, disamping melalui pengawasan yang ketat, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya diseputar pingir hutan.
Sebab, upaya tersebut sangat efektif untuk mencegah upaya pelaku pengrusakan hutan, karena masyarakat sendiri terlibat langsung dalam pengamanan dan menjaga lingkungan hidupnya agar tetap lestari. Meskipun terjaadi, tidak sampai parah karena segera tertangani dengan segera.
Sementara, penjagaan hutan di bawah ada mantri hutan dan mandor hutan, pihaknya juga bekerjasama dengan Polisi Hutan Mobil (Polhutbil) dan Polisi Hutan Territorial (Polhuter), sehingga hampir dipastikan pengawasan betul-betul ketat dan meyakinkan pelaku tidak punya kesempatan untuk melakukan kejahatannya. (sm/fr)
Keberadaan tersebut ditegaskan Suhartono Kaur Yayasan Tunas Rimba Perhutani II Jawa Timur Cabang Kesatuan Pemanduan Hutan (KPH) Madura. Menurut Suhartono, sejumlah daerah areal hutan di Madura saat ini sudah dilakukan pengawasan hutan lindung dan pengadaan bibit hutan produksi.
Pihaknya mengatakan bahwa areal hutan yang ada di kawasan Madura, khususnya kepulauan di Sumenep seperti, Sepanjang, Sapeken dan Kangean termasuk di Kabupaten Pamekasan, Sampang dan Bangkalan menjadi perhatian pengawasannya yang lebih ekstra.
Yang jelas tegas Suhartono, pihaknya terus berupaya memastikan tidak ada lagi kegiatan illegal logging di sejumlah areal hutan di Madura tersebut. Karena itu, disamping melalui pengawasan yang ketat, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya diseputar pingir hutan.
Sebab, upaya tersebut sangat efektif untuk mencegah upaya pelaku pengrusakan hutan, karena masyarakat sendiri terlibat langsung dalam pengamanan dan menjaga lingkungan hidupnya agar tetap lestari. Meskipun terjaadi, tidak sampai parah karena segera tertangani dengan segera.
Sementara, penjagaan hutan di bawah ada mantri hutan dan mandor hutan, pihaknya juga bekerjasama dengan Polisi Hutan Mobil (Polhutbil) dan Polisi Hutan Territorial (Polhuter), sehingga hampir dipastikan pengawasan betul-betul ketat dan meyakinkan pelaku tidak punya kesempatan untuk melakukan kejahatannya. (sm/fr)
Ibu Kota Jatim Dipindah Ke Sumenep?
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Sabtu, Oktober 22, 2011
Surabaya, Memo -
Apakah Surabaya sudah tak layak lagi menjadi ibukota Provinsi Jawa
Timur? Jika benar, kota manakah yang pantas menggantikan Surabaya?
Jawabannya adalah Sumenep, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Madura.
Setidaknya itulah yang tersingkap dalam seminar dengan tajuk 'Pemindahan Ibuk ota Provinsi Jawa Timur : Dari Surabaya ke Sumenep' yang digelar di Gedung Rektorat Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Selasa (25/1/2011). Dalam seminar itu dikatakan jika Surabaya tak layak lagi menjadi ibukota Jatim karena kepadatan penduduk dan kemacetan lalu lintasnya sudah cukup parah.
Menurut akademisi ITS Surabaya, Daniel M Rosyid, wacana pemindahan ibukota dilakukan sebagai upaya pemerataan pembangunan. Ibukota yang ideal, kata Daniel, adalah jika pusat pemerintahan dan ekonomi tidak terpusat jadi satu seperti yang terjadi selama ini. Dengan pemindahan ibukota, maka akan terjadi pemerataan pembangunan di daerah lain di Jatim yang tertinggal jauh dari Surabaya.
"Pemindahan ibukota Jatim ke Sumenep memang bukan perkara mudah. Tapi tidak ada salahnya mewacanakan hal tersebut agar lebih mudah jika nantinya direalisasikan," kata Daniel, di hadapan sekitar 30 audiens di Gedung Rektorat Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Menanggapi wacana tersebut, Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik, mengatakan bahwa dirinya mendukung wacana tersebut. Soengkono berharap wacana itu bisa menjadi kenyataan karena masyarakat Sumenep pasti akan menyambut baik kebijakan itu.
Soengkono mengatakan potensi Sumenep sudah lebih dari cukup untuk menjadi sebuah ibukota provinsi. Akses transportasi darat maupun laut ke Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa sudah tersedia. Masyarakat Sumenep juga cinta damai dan mempunyai toleransi tinggi.
"Masyarakat Sumenep akan welcome jika ibukota dipindah ke Sumenep," ujar Soengkono.
Namun pendapat berbeda dilontarkan Hitapriya Suprayitno, dosen jurusan arsitektur ITS. Hita menilai jika infrastruktur Sumenep belum siap jika harus menyandang status ibukota provinsi. Wacana pemindahan itu akan berat dilakukan jika tidak didukung penuh pemerintah daerah dan pusat.
"Infrastruktur di Sumenep masih harus ditingkatkan lagi. Di sana belum ada bandara internasional, begitu juga dengan pelabuhan besar. Tapi wacana ini ada sisi positifnya. Investasi akan banyak masuk ke Madura," kata Hita. (bdh/bdh)
Setidaknya itulah yang tersingkap dalam seminar dengan tajuk 'Pemindahan Ibuk ota Provinsi Jawa Timur : Dari Surabaya ke Sumenep' yang digelar di Gedung Rektorat Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Selasa (25/1/2011). Dalam seminar itu dikatakan jika Surabaya tak layak lagi menjadi ibukota Jatim karena kepadatan penduduk dan kemacetan lalu lintasnya sudah cukup parah.
Menurut akademisi ITS Surabaya, Daniel M Rosyid, wacana pemindahan ibukota dilakukan sebagai upaya pemerataan pembangunan. Ibukota yang ideal, kata Daniel, adalah jika pusat pemerintahan dan ekonomi tidak terpusat jadi satu seperti yang terjadi selama ini. Dengan pemindahan ibukota, maka akan terjadi pemerataan pembangunan di daerah lain di Jatim yang tertinggal jauh dari Surabaya.
"Pemindahan ibukota Jatim ke Sumenep memang bukan perkara mudah. Tapi tidak ada salahnya mewacanakan hal tersebut agar lebih mudah jika nantinya direalisasikan," kata Daniel, di hadapan sekitar 30 audiens di Gedung Rektorat Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Menanggapi wacana tersebut, Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik, mengatakan bahwa dirinya mendukung wacana tersebut. Soengkono berharap wacana itu bisa menjadi kenyataan karena masyarakat Sumenep pasti akan menyambut baik kebijakan itu.
Soengkono mengatakan potensi Sumenep sudah lebih dari cukup untuk menjadi sebuah ibukota provinsi. Akses transportasi darat maupun laut ke Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa sudah tersedia. Masyarakat Sumenep juga cinta damai dan mempunyai toleransi tinggi.
"Masyarakat Sumenep akan welcome jika ibukota dipindah ke Sumenep," ujar Soengkono.
Namun pendapat berbeda dilontarkan Hitapriya Suprayitno, dosen jurusan arsitektur ITS. Hita menilai jika infrastruktur Sumenep belum siap jika harus menyandang status ibukota provinsi. Wacana pemindahan itu akan berat dilakukan jika tidak didukung penuh pemerintah daerah dan pusat.
"Infrastruktur di Sumenep masih harus ditingkatkan lagi. Di sana belum ada bandara internasional, begitu juga dengan pelabuhan besar. Tapi wacana ini ada sisi positifnya. Investasi akan banyak masuk ke Madura," kata Hita. (bdh/bdh)
Sumber: detik.com
SELAYANG PANDANG SEJARAH SUMENEP
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Sabtu, Oktober 22, 2011
PENGANTAR
Sejarah Sumenep jaman dahulu diperintah oleh seorang Raja. Ada 35 Raja yang telah memimpin kerajaan Sumenep. Dan, sekarang ini telah dipimpin oleh seorang Bupati. Ada 14 Bupati yang memerintah Kabupaten Sumenep.
Mengingat sangat keringnya informasi/data yang otentik seperti prasati, pararaton, dan sebagainya mengenai Raja Sumenep maka tidak seluruh Raja-Raja tersebut kami ekspose satu persatu, kecuali hanya Raja-Raja yang menonjol saja popularitasnya.
Pendekatan yang kami gunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan historis dan kultural, selain itu kami gunakan juga pendekatan ekonomis, psikologis dan edukatif.
Sejarah Sumenep jaman dahulu diperintah oleh seorang Raja. Ada 35 Raja yang telah memimpin kerajaan Sumenep. Dan, sekarang ini telah dipimpin oleh seorang Bupati. Ada 14 Bupati yang memerintah Kabupaten Sumenep.
Mengingat sangat keringnya informasi/data yang otentik seperti prasati, pararaton, dan sebagainya mengenai Raja Sumenep maka tidak seluruh Raja-Raja tersebut kami ekspose satu persatu, kecuali hanya Raja-Raja yang menonjol saja popularitasnya.
Pendekatan yang kami gunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan historis dan kultural, selain itu kami gunakan juga pendekatan ekonomis, psikologis dan edukatif.
JAMAN PEMERINTAH KERAJAANARYA WIRARAJA
Arya Wiraja dilatik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269, yang sekaligus bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Sumenep. Selama dipimpin oleh Arya Wiraja, banyak kemajuan yang dialami kerajaan Sumenep. Pria yang berasal dari desa Nangka Jawa Timur ini memiliki pribadi dan kecakapan/kemampuan yang baik. Arya Wiraja secara umum dikenal sebagai seorang pakar dalam ilmu penasehat/pengatur strategi, analisanya cukup tajam dan terarah sehingga banyak yang mengira Arya Wiraja adalah seorang dukun.
Adapun jasa-jasa Arya Wiraja :
- Mendirikan Majapahit b ersama dengan Raden Wijaya.
- Menghancurkan tentara Cina/tartar serta mengusirnya dari tanah Jawa.
Dalam usia 35 Tahun, karier Arya Wiraja cepat menanjak. Mulai jabatan Demang Kerajaan Singosari kemudian dipromosikan oleh Kartanegara Raja Singosari menjadi Adipati Kerajaan Sumenep, kemudian dipromosikan oleh Raden Wijaya menjadi Rakyan Menteri di Kerajaan Majapahit dan bertugas di Lumajang. Setelah Arya Wiraja meninggalkan Sumenep, kerajaan di ujung timur Madura itu mengalami kemunduran. kekuasaan diserahkan kepada saudaranya Arya Bangah dan keratonnya pindah dari Batuputih ke Banasare di wilayah Sumenep juga. Selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya Danurwendo, yang keratonnya pindah ke Desa Tanjung. Dan selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya asparati. Diganti pula oleh anaknya bernama Panembahan Djoharsari. Selanjutnya kekuasaan dipindahkan kepada anaknya bernama Panembahan Mandaraja, yang mempunyai 2 anak bernama Pangeran Bukabu yang kemudian menganti ayahnya dan pindah ke Keratonnya di Bukabu (Kecamatan Ambunten). Selanjutnya diganti oleh adiknya bernama Pangeran Baragung yang kemudian pindah ke Desa Baragung (Kecamatan Guluk-guluk).
PANGERAN JOKOTOLE (Pangeran Secodiningrat III)
Pangeran Jokotole menjadi raja Sumenep yang ke 13 selama 45 tahun (1415-1460). Jokotole da adiknya bernama Jokowedi lahir dari Raden Ayu Potre Koneng, cicit dari Pangeran Bukabu sebagai hasil dari perkawinan bathin (melalui mimpi) dengan Adipoday (Raja Sumenep ke 12). Karena hasil dari perkawinan Bathin itulah, maka banyak orang yang tidak percaya. Dan akhirnya, seolah-olah terkesan sebagai kehamilan diluar nikah. Akhirnya menimbulkan kemarahan kedua orang tuanya, sampai akan dihukum mati. Sejak kehamilannya, banyak terjadi hal-hal yang aneh dan diluar dugaan. Karena takut kepada orang tuanya maka kelahiran bayi RA Potre Koneng langsung diletakkan di hutan oleh dayangya. Dan, ditemukan oleh Empu Kelleng yang kemudian disusui oleh kerbau miliknya.
Peristiwa kelahiran Jokotole, terulang lagi oleh adiknya yaitu Jokowedi. Kesaktian Jokotole mulai terlihat pada usia 6 tahun lebih, seperti membuat alat-alat perkakas dengan tanpa bantuan dari alat apapun hanya dari badanya sendiri, yang hasilnya lebih bagus ketimbang ayah angkatnya sendiri. Lewat kesaktiannya itulah maka ia membantu para pekerja pandai besi yang kelelahan dan sakit akibat kepanasan termasuk ayah angkatnya dalam pengelasan membuat pintu gerbang raksasa atas pehendak Brawijaya VII. Dengan cara membakar dirinya dan kemudian menjadi arang itulah kemudian lewat pusarnya keluar cairan putih. Cairan putih tersebut untuk keperluan pengelasan pintu raksasa. Dan, akhirnya ia diberi hadiah emas dan uang logam seberat badannya. Akhirnya ia mengabdi di kerajaan Majapahit untuk beberapa lama.
Banyak kesuksessan yang ia raih selama mengadi di kerajaan Majapahit tersebut yang sekaligus menjadi mantu dari Patih Muda Majapahit. Setibanya dari Sumenep ia bersama istrinya bernama Dewi Ratnadi bersua ke Keraton yang akhirnya bertemu dengan ibunya RA Potre Koneng dan kemudian dilantik menjadi Raja Sumenep dengan Gelar Pangeran Secodiningrat III. Saat menjadi raja ia terlibat pertempuran besar melawan raja dari Bali yaitu Dampo Awang, yang akhirnya dimenangkan oleh Raja Jokotole dengan kesaktiannya menghancurkan kesaktiannya Dampo Awang. Dan kemudian kekuasaannya berakhir pada tahun 1460 dan kemudian digantikan oleh Arya Wigananda putra pertama dari Jokotole.
RADEN AYU TIRTONEGORO DAN BINDARA SAOD
Raden Ayu Tirtonegoro merupakan satu-satunya pemimpin wanita dalam sejarah kerajaan Sumenep sebagai Kepala Pemerintahan yang ke 30. Menurut hikayat RA Tirtonegoro pada suatu malam bermimipi supaya Ratu kawin dengan Bindara Saod. Setelah Bindara Saod dipanggil, diceritakanlah mimpi itu. Setelah ada kata sepakat perkawinan dilaksanakan, Bindara Saodmenjadi suami Ratu dengan gelar Tumenggung Tirtonegoro.
Terjadi peristiwa tragis pama masa pemerintahan Ratu Tirtonegoro. Raden Purwonegoro Patih Kerajaan Sumenep waktu mencintai Ratu Tirtonegoro, sehingga sangat membenci Bindara Saod, bahkan merencanakan membunuhnya. Raden Purwonegoro datang ke keraton lalu mengayunkan pedang namun tidak mengenai sasaran dan pedang tertancap dalam ke tiang pendopo. Malah sebaliknya Raden Purwonegoro tewas di tangan Manteri Sawunggaling dan Kyai Sanggatarona. Seperti diketahui bahwa Ratu Tirtonegoro dan Purwonegoro sama-sama keturunan Tumenggung Yudonegoro Raja Sumenep ke 23. Akibatnya keluarga kerajaan Sumenep menjadi dua golongan yang berpihak pada Ratu Tirtonegoro diperbolehkan tetap tinggal di Sumenep dan diwajibkan merubah gelarnya dengan sebutan Kyai serta berjanji untuk tidak akan menentang Bindara Saod sampai tujuh turunan. Sedang golongan yang tidak setuju pada ketentuan tersebut dianjurkan meninggalkan kerajaan Sumenep dan kembali ke Pamekasan, Sampang atau Bangkalan.
PANEMBAHAN SOMALA
Bandara Saod dengan isterinya yang pertama di Batu Ampar mempunyai 2 orang anak. Pada saat kedua anak Bindara Saod itu datang ke keraton memenuhi panggilan Ratu Tirtonegoro, anak yang kedua yang bernama Somala terlebih dahulu dalam menyungkem kepada Ratu sedangkan kakaknya mendahulukan menyungkem kepada ayahnya (Bindara Saod). Saat itu pula keluar wasiat Sang Ratu yang dicatat oleh sektretaris kerajaan. Isi wasiat menyatakan bahwa di kelak kemudian hari apabila Bindara Saod meninggal maka yang diperkenankan untuk mengganti menjadi Raja Sumenep adalah Somala. Setelah Bindara Saod meninggal 8 hari kemudian Ratu Tirtonegoro ikut meninggal tahun 1762, sesuai dengan wasiat Ratu yang menjadi Raja Sumenep adalah Somala dengan gelar Panembahan Notokusumo I.
Beberapa peristiwa penting pada zaman pemerintahan Somala antara lain menyerang negeri Blambangan dan berhasil menang sehingga Blambangan dan Panarukan menjadi wilayah kekuasaan Panembangan Notokusumo I. Kemudian beliau membangun keraton Sumenep yang sekarang berfungsi sebagai Pendopo Kabupaten. Selanjutnya beliau membangun Masjid Jamik pada tahuhn 1763, Asta Tinggi (tempat pemakaman Raja-Raja Sumenep dan keluarganya) juga dibangun oleh beliau.
SULTAN ABDURRACHMAN PAKUNATANINGRAT
Sultan Abdurrachman Pakunataningrat bernama asli Notonegoro putra dari Raja Sumenep yaitu Panembahan Notokusumo I. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat mendapat gelar Doktor Kesusastraan dari pemerintah Inggris, karena beliau pernah membantu Letnan Gubernur Jendral Raffles untuk menterjemahkan tulisan-tulisan kuno di batu kedalam bahasa Melayu. Beliau memang meguasai berbagai bahasa, seperti bahasa Sansekerta, Bahasa Kawi, dan sebagainya. Dan, juga ilmu pengetahuan dan Agama. Disamping itu pandai membuat senjata Keris. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat dikenal sangat bijaksana dan memperhatikan rakyat Sumenep, oleh karena itu ia sangat disegani dan dijunjung tinggi oleh rakyat Sumenep sampai sekarang.
Sumber:www.sumenep.go.id
Bantuan Pugar Kacau
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Sabtu, Oktober 22, 2011
- Petani Garam Ke Dewan
![]() |
H.Moh.Nur /Foto oleh: Ferry Arbania |
Sumenep,
Memo
Sejumlah perwakilan warga Desa Karang Anyar dan Desa
Marengan, Kecamatan Kalianget, Selasa (19/10) kemarin wadul dewan menuntut
realisasi dana bantuan Program Usaha
Garam Rakyat (Pugar) yang sampai saat
ini belum mereka terima.
H.Mohammad Nur, salah satu perwakilan petani garam asal desa
Karang Anyar , seusai hearing dengan Komisi B DPRD dan Dinas Kelautan dan
Perikanan (DKP) Sumenep menyampaikan protesnya terhadap sistem pencairan dana
Pugar di desanya, yang disinyalir tidak tepat sasaran dan hanya dimanfaatkan
oleh segelintir orang yang nota bener tidak memilik lahan penggaraman.
“Saya tidak habis mengerti, kenapa kami yang jelas memiliki
areal pegaraman seluas satu hektar, tapi kok malah tidak dapat bantuanPugar
itu. Ini khan aneh, untuk itu saya minta DKP dan Komisi B termasuk UPT agar segera
mencabut uang yang sudah diberikan
kepada orang-orang yang tidak punya lahan garam”, kata H.Moh.Nur, perwakilan
petani garam Desa Karang Anyar, Selasa (19/10)
Dijelaskan H.Nur, ada sekitar 20 orang pemilik lahan atau
tambak garam yang sudah mengajukan permohonan bantuan sebelumnya, termasuk
sejumlah persyaratan berupa SPPT dan kopi KTP yang masih berlaku. Dari 20
pemilik lahan garam itu diakuinya memiliki luas lahan seluas satu hektar lebih.
“Karena kami sudah melalui
mikanisme pengajuan dan syarat yang sudah sesuai dengan prosedur, maka apapun
yang terjadi, kami akan menuntut hak kami dan meminta seluruh pihak terkait
bertanggung jawab atas dialihkannya sejumlah dana itu keorang lain yang
jelas-jelas tidak memiliki lahan garam. Kami akan datangi dewan lagi dan kalau
perlu DKP dan Bupati Sumenep agar mendengarkan keluhan kami” imbuh H.Nur
Sementara itu Darul Hasyim Fath,
salah satu anggota Komisi B DPRD saat dikonfirmasi dikantornya mengaku siap
mengkawal petani garam Desa Karang Anyar, yang sebagian besar lahannya berada
di Desa Marengan Kecamatan Kalianget, Sumenep.
“Saya melihat bantuan Pugar ini
benar-benar kacau karena DKP tidak tranparan. Lebih dari itu data yang
dikantongi dewan dengan DKP juga simpang siur. Untuk menuntaskan ini kami akan
bentuk Panja Pugar diinternal fraksi”, kata Darul Hasyim Fath, anggota dewan
dari Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Sumenep.(fr)
Tuntaskan Raskin & Pesangon Dewan !
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Sabtu, Oktober 22, 2011
LSM Minta Kajati Tidak Gertak Sambal
Sumenep, Memo
Kedatangan pimpinan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur
ke Sumenep pada Kamis (13/10) lalu mendapat tanggapan positif dari kalangan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat. Mereka berharap, kasus raskin Rp.8
Miliyar pada tahun 2008 silam itu segera dituntaskan oleh aparat penegak hukum.
“Kasus raskin di Kepulauan sebanyak Rp.8 miliyar itu sudah cukup
lama. Kami berharap campur tangan Kejati Jawa Timur bisa lebih cepat mengungkap
kasus raskin tahun 2008 tersebut”, ungkap Mohammad Erfan, salah satu aktivis
LSM yang tergabung dalam Fornt Penyelamat Raskin Desa (FPRD) Sumenep.
Sejumlah aktivis LSM gabungan yang merapatkan barisan di FPRD
Sumenep itu secara serentak akan membeberkan segal bentuk kecurangan maupun
ketidak beresan dalam pendistribusian raskin yang terjadi diberbagai level
hingga ke titik sasaran penerima manfaat.
Selain kasus raskin tahun 2008 di Kepulauan, aktivis LSM gabungan
itu telah melakukan pengkawalan langsung ketingkat desa. Mereka secara
bersama-sama mengumpulkan tanda tangan dan cap jempol warga yang selama ini
diyakini tidak pernah menerima raskin sesuai dengan jatah perbulannya.
“Penggalangan tanda tangan ditingkat penerima manfaat itu sudah kami cocokkan
dengan data yang tercantum di DPM. Dan ternyata banyak warga yang merasa
hak-haknya seringkali tidak disampaikan oleh pihak terkait.
“Kami tidak main-main. Masalah raskin di Sumenep sudah sangat
akud. Jadi perlu kita gerakan moral dan kita sudah merapatkan barisan dengan
sejumlah tokoh LSM senior dan beberapa pakar hukum yang juga memiliki
kepedulian dengan masalah raskin di Sumenep”, kata Zaenuri, MP.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Palty Simanjuntak
mendesak Kejari Sumenep untuk segera menuntaskan penyidikan terhadap
dua kasus korupsi besar berupa Raskin Kepulauan 2008 dan dana
Pesangon anggota DPRD sumenep periode 1999-2004.
Pernyataan Kejati itu disampaikan saat kunjungannya ke Sumenep
kemarin, Kamis (13/10) dalam rangka meninjau proses pembangunan
gedung Kejari Sumenep yang baru, yang saat ini tengah dibangun.
Palty yang juga mantan Inspektur wilayah V Kejaksaan Agung (Kejagung)
ini sengaja menyempatkan diri ke Sumenep untuk melakukan pemeriksaan
ke seluruh ruangan kejaksaan negeri yang digunakan sementara saat ini.
Menurutnya, kendati tergolong kantor yang darurat karena belum
memiliki gedung permanen, pihaknya berharap agar pihakKejari Sumenep
tetap memberikan pelayanan yang maksimal.
“Kendati belum memiliki kantor permanen, saya harapkan Kejaksaan
Negeri Sumenep tetap memberikan pelayanan maksimal. Jangan sampai
merasa terganggu dengan kondisi yang masih dalam pembuatan gedung baru
Kejari ini”, kata Palty Simanjuntak, Kejati Jawa Timur, Kamis (13/10)
di Sumenep.
Selain itu, Palty juga menyinggung masalah kasus dugaan korupsi
pengadaan dan distribusi raskin kepulauan pada tahun 2008 yang
merugikan keuangan negara sebesar Rp.8 milyar termasuk kasus besar
lainnya berupa dugaan korupsi dana pesangon anggota DPRD Sumenep
periode tahun 1999-2004, yang sampai saat ini belum tuntas.
“ Kami juga meminta kedua kasus korupsi itu segera dituntaskan.
Apalagi kasusnya sudah masuh pada tahap penyidikan”, imbuhnya.
Sebelumnya Kejari Sumenep telah menetapkan satu orang tersangka
berinisial A, seorang Pegawai Sub Divisi Regional Gudang Bulog di
pamekasan. Sedang untuk kasus dugaan korupsi dana pesangon anggota
DPRD Sumenep periode tahun 1999-2004, pihak kejari masih belum
menetapkan satu pun tersangka.
Sementara terkait dengan target penuntasan dua kasus korupsi terbesar
itu, pihak Kejati berencana akan memanggil Bambang Hatoto selaku
kepala Kejari untuk datang menemui Kejati Jawa Timur di Surabaya.
“Minggu depan kita panggil Kepala Kejari Sumenep ke Kajati dalam
rangka percepatan penuntasan kasus Raskin Kepulauan sekaligus kasus
dugaan dana pesangon DPRD Sumenep priode 1999-2004 itu”, ujar Palty
Simanjuntak menambahkan.
Menanggapi rencana pemanggilan Kejati tersebut, Bambang Hartoto
mengaku sangat diap dan pihak berencana akan membawa seluruh berkas
kasus dugaan korupsi pengadaan dan distribusi raskin Kepulauan tahun
2008 termasuk berkas kasus dugaan korupsi dana pesangon anggota DPRD
Sumenep priode 1999-2004.”Kita pasti siap memenuhi panggilan pihak
Kejati Jawa Timur (fr)
mendesak Kejari Sumenep untuk segera menuntaskan penyidikan terhadap
dua kasus korupsi besar berupa Raskin Kepulauan 2008 dan dana
Pesangon anggota DPRD sumenep periode 1999-2004.
Pernyataan Kejati itu disampaikan saat kunjungannya ke Sumenep
kemarin, Kamis (13/10) dalam rangka meninjau proses pembangunan
gedung Kejari Sumenep yang baru, yang saat ini tengah dibangun.
Palty yang juga mantan Inspektur wilayah V Kejaksaan Agung (Kejagung)
ini sengaja menyempatkan diri ke Sumenep untuk melakukan pemeriksaan
ke seluruh ruangan kejaksaan negeri yang digunakan sementara saat ini.
Menurutnya, kendati tergolong kantor yang darurat karena belum
memiliki gedung permanen, pihaknya berharap agar pihakKejari Sumenep
tetap memberikan pelayanan yang maksimal.
“Kendati belum memiliki kantor permanen, saya harapkan Kejaksaan
Negeri Sumenep tetap memberikan pelayanan maksimal. Jangan sampai
merasa terganggu dengan kondisi yang masih dalam pembuatan gedung baru
Kejari ini”, kata Palty Simanjuntak, Kejati Jawa Timur, Kamis (13/10)
di Sumenep.
Selain itu, Palty juga menyinggung masalah kasus dugaan korupsi
pengadaan dan distribusi raskin kepulauan pada tahun 2008 yang
merugikan keuangan negara sebesar Rp.8 milyar termasuk kasus besar
lainnya berupa dugaan korupsi dana pesangon anggota DPRD Sumenep
periode tahun 1999-2004, yang sampai saat ini belum tuntas.
“ Kami juga meminta kedua kasus korupsi itu segera dituntaskan.
Apalagi kasusnya sudah masuh pada tahap penyidikan”, imbuhnya.
Sebelumnya Kejari Sumenep telah menetapkan satu orang tersangka
berinisial A, seorang Pegawai Sub Divisi Regional Gudang Bulog di
pamekasan. Sedang untuk kasus dugaan korupsi dana pesangon anggota
DPRD Sumenep periode tahun 1999-2004, pihak kejari masih belum
menetapkan satu pun tersangka.
Sementara terkait dengan target penuntasan dua kasus korupsi terbesar
itu, pihak Kejati berencana akan memanggil Bambang Hatoto selaku
kepala Kejari untuk datang menemui Kejati Jawa Timur di Surabaya.
“Minggu depan kita panggil Kepala Kejari Sumenep ke Kajati dalam
rangka percepatan penuntasan kasus Raskin Kepulauan sekaligus kasus
dugaan dana pesangon DPRD Sumenep priode 1999-2004 itu”, ujar Palty
Simanjuntak menambahkan.
Menanggapi rencana pemanggilan Kejati tersebut, Bambang Hartoto
mengaku sangat diap dan pihak berencana akan membawa seluruh berkas
kasus dugaan korupsi pengadaan dan distribusi raskin Kepulauan tahun
2008 termasuk berkas kasus dugaan korupsi dana pesangon anggota DPRD
Sumenep priode 1999-2004.”Kita pasti siap memenuhi panggilan pihak
Kejati Jawa Timur (fr)
Kadarkum Sumenep Terbaik Se- Jatim 2011
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Sabtu, Oktober 22, 2011
Kelompok
sadar hokum (Kadarkum) Dahlia dari Kabupaten Sumenep berhasil menggondol juara
terbaik di ajang lomba Kadarkum tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2011. Hal itu
menyusul setelah Kadarkum asal Kecamatan Lenteng ini dipercaya mewakili
Bakorwil 4 ditingkat provinsi.
Kadarkum
Dahlia ini mengalahkan competitor
terbaik lainnya dari Bakorwil Madiun, Kediri dan Lumajang. Sukses besar tahun
ini, mengantarkan Kadarkum Dahlia terpilih mewakili Jawa Timur ditingkat
Nasional pada ajang yang sama pada tahun 2012.
“Kami
berharap keberhasilan Kadarkum Dahlia makin meningkatkan persiapan pembinaan
dan pelatihan terutama untuk persiapan lomba Kadarkum tahun 2012 ditingkat
Nasional. Yang jelas mereka akan mengharumkan Kabupaten Sumenep tercinta”,
ungkap Titik Suryati, Kabag Hukum Pemkab Sumenep, Kamis (20/10).
Adapun
materi yang dilombakan dalam ajang Kadarkum itu antara lain meliputi materi
Undang-undang Lalu Lintas, Narkotika, Perlindungan Anak, Informasi Publik dan
Undang-undang transaksi elektronik.
“Kelompok
Kadarkum Dahlia asal Kecamatan Lenteng ini beranggota 5 orang dari kalangan
ibu-ibu”, imbuh Titik menutup percakapannya. (fr/yy)
BATAS TAK BERBATAS
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Sabtu, Oktober 22, 2011
Penyanyi : Iwan Fals
Ciptaan : Iwan Fals
Lirik : Slamet Rahardjo Djarot
Sendiri menanti pagi
Setitik embun bergantung di ujung daun
Sang dara melamun
Mimpi menelan matahari
Reff :
Suci embun segar perawan
Bergaun cahaya
Melintas batas
Ambisi dan kenyataan
Melambung tinggi, jauh
Ke alam impian
Bridge :
Dimana sungai dan pepohonan
Berkelindan menganyam kehidupan
Jejak telah dilangkahkan
Seribu kehendak harus terlahirkan
Urai jerat keangkuhan
Melepas belenggu
Rasa tahu berlebihan
Reff :
Memang gaun ini mesti berganti
Cahaya tak lagi menyilaukan
Dan menjelma menjadi pelurus hati
Kini sang dara menyanyi lagi
Bridge :
Tak lagi dia mau merasa sepi
Tak lagi dia mau merasa sendiri
Segar perawan berdandan
Atas cermin bercahaya kenyataan
Mimpi indah adalah
Fatamorgana
Walau samar cakrawala
Adalah kenyataan
Tampak jauh untuk ditempuh
Tapi itulah batas
Dari kehendak manusia yang tak berbatas
Oooh hmmmmm....
Reff :
Suci embun segar perawan
Bergaun cahaya
Melintas batas ambisi dan kenyataan
Melambung tinggi, jauh
Ke alam impian
Bridge :
Dimana sungai dan pepohonan
Berkelindan menganyam kehidupan
Dimana sungai dan pepohonan
Berkelindan menganyam kehidupan
Ciptaan : Iwan Fals
Lirik : Slamet Rahardjo Djarot
Sendiri menanti pagi
Setitik embun bergantung di ujung daun
Sang dara melamun
Mimpi menelan matahari
Reff :
Suci embun segar perawan
Bergaun cahaya
Melintas batas
Ambisi dan kenyataan
Melambung tinggi, jauh
Ke alam impian
Bridge :
Dimana sungai dan pepohonan
Berkelindan menganyam kehidupan
Jejak telah dilangkahkan
Seribu kehendak harus terlahirkan
Urai jerat keangkuhan
Melepas belenggu
Rasa tahu berlebihan
Reff :
Memang gaun ini mesti berganti
Cahaya tak lagi menyilaukan
Dan menjelma menjadi pelurus hati
Kini sang dara menyanyi lagi
Bridge :
Tak lagi dia mau merasa sepi
Tak lagi dia mau merasa sendiri
Segar perawan berdandan
Atas cermin bercahaya kenyataan
Mimpi indah adalah
Fatamorgana
Walau samar cakrawala
Adalah kenyataan
Tampak jauh untuk ditempuh
Tapi itulah batas
Dari kehendak manusia yang tak berbatas
Oooh hmmmmm....
Reff :
Suci embun segar perawan
Bergaun cahaya
Melintas batas ambisi dan kenyataan
Melambung tinggi, jauh
Ke alam impian
Bridge :
Dimana sungai dan pepohonan
Berkelindan menganyam kehidupan
Dimana sungai dan pepohonan
Berkelindan menganyam kehidupan
Kamis, 20 Oktober 2011
Mengapa TKW Rentan Diperkosa di Arab
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Kamis, Oktober 20, 2011
Lima tenaga kerja perempuan asal Indonesia di Arab Saudi kini mendekam di sel tahanan. Kondisi mereka kritis. Hukuman mati atau qhisas telah dijatuhkan, tinggal menunggu kapan eksekusi akan dilakukan.
Rata-rata TKW yang bunuh majikannya di Arab adalah korban kekerasan dan pelecehan seksual.
Mereka didakwa dengan kasus pembunuhan. Di Arab – di mana nyawa dibayar dengan nyawa- satu-satunya cara untuk lolos, mereka harus mendapatkan maaf dari keluarga korban. Lalu membayar diyat atau ‘uang darah’.
Direktur Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan, meski mereka menghilangkan nyawa orang lain, jangan lantas menyebut para TKW itu kriminal. Harus dilihat latar belakang mengapa mereka melakukannya. “Rata-rata melakukannya dalam kondisi terpaksa, untuk membela diri,” kata dia kepada VIVAnews.com.Selain menjadi korban kekerasan majikan, banyak di antara TKW menjadi korban pelecehan seksual sampai pemerkosaan.
Seperti Tuti Tursilawati misalnya. Ia menghilangkan nyawa majikan yang kerap memerkosanya. Saat lari, ia juga jadi korban kebiadaban sembilan laki-laki yang menggilirnya. Juga Darsem, TKW yang berhasil lolos dari algojo pancung karena membela diri dari ulah mesum majikannya.
Yang jadi pertanyaan, mengapa TKW pembantu rumah tangga di Arab rentan diperkosa?
Anis mengatakan, itu karena tidak adanya perlindungan hukum pada pembantu rumah tangga. “Makanya saya kira penting bagi Arab Saudi juga pemerintah untuk meratifikasi konvensi ILO 169 tentang pekerja domestik,” kata Anis.
Konvensi ini dikeluarkan organisasi buruh internasional karena melihat rentannya perlindungan hukum bagi pembantu rumah tangga.
Dalam konvensi itu, Anis menjelaskan, diwajibkan standar pendidikan, baik bagi buruh migran maupun domestik. ” Termasuk pendidikan paralegal, bagaimana pemahanan dan penyadaran tentang sistem hukum negara tempatan, risiko konsekuensi hukum jika mereka lakukan suatu tindakan,” kata dia.
Misalkan dalam kondisi terpaksa, di mana TKW terjepit, mereka bisa melakukan upaya yang bisa mengurangi risiko hukuman mati.
Anis mengungkapkan, berdasarkan sejumlah hasil penelitian, kerentanan di Arab Saudi sangat tinggi, terutama potensi pelecehan seksual. “Kerentanan disebabkan Arab sangat patriarki, sangat diskriminatif. Menyetir saja perempuan baru dibolehkan akhir-akhir ini. Ada jurang perbedaan Arab dalam memperlakukan perempuan,” kata dia.
Selain itu banyak batasan yang diberlakukan di Arab dibandingkan negara lain. “ Tak ada akses publik, banyak larangan. TKW kita tak bisa ngapa-ngapain, nggak bisa keluar rumah,” kata dia. Bahkan ketika menjadi korban kekerasan, mereka tak tahu ke mana harus melapor.
Diungkapkan Anis, derita tak terperi dirasakan para TKW yang diperkosa dan terpaksa membunuh untuk membela diri. Selain ancaman mati, mereka juga mengalami trauma.
Duka juga dirasakan TKW yang hamil akibat pemerkosaan. "Kalau Hamis itu, di bandara kepulangan TKI yang bebas dari hukuman, ada yang bawa anak, banyak yang hamil," kata dia.
Menurut Anis, tak jarang TKW yang dihamili justru dikriminalisasi. “Dipenjara dengan tuduhan macam-macam – sihir, mencuri, selalu dipakai. Untuk itulah meski dinyatakan bersalah oleh pengadilan Arab. Masyarakat harus mendukung, mereka layak dibela.”
Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia, Ramses D. Aruan mengatakan, sebenarnya tak hanya di Arab. Di manapun persoalan pekerja domestik sulit diintervensi, diakses hukum.
Direktur Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan, meski mereka menghilangkan nyawa orang lain, jangan lantas menyebut para TKW itu kriminal. Harus dilihat latar belakang mengapa mereka melakukannya. “Rata-rata melakukannya dalam kondisi terpaksa, untuk membela diri,” kata dia kepada VIVAnews.com.Selain menjadi korban kekerasan majikan, banyak di antara TKW menjadi korban pelecehan seksual sampai pemerkosaan.
Seperti Tuti Tursilawati misalnya. Ia menghilangkan nyawa majikan yang kerap memerkosanya. Saat lari, ia juga jadi korban kebiadaban sembilan laki-laki yang menggilirnya. Juga Darsem, TKW yang berhasil lolos dari algojo pancung karena membela diri dari ulah mesum majikannya.
Yang jadi pertanyaan, mengapa TKW pembantu rumah tangga di Arab rentan diperkosa?
Anis mengatakan, itu karena tidak adanya perlindungan hukum pada pembantu rumah tangga. “Makanya saya kira penting bagi Arab Saudi juga pemerintah untuk meratifikasi konvensi ILO 169 tentang pekerja domestik,” kata Anis.
Konvensi ini dikeluarkan organisasi buruh internasional karena melihat rentannya perlindungan hukum bagi pembantu rumah tangga.
Dalam konvensi itu, Anis menjelaskan, diwajibkan standar pendidikan, baik bagi buruh migran maupun domestik. ” Termasuk pendidikan paralegal, bagaimana pemahanan dan penyadaran tentang sistem hukum negara tempatan, risiko konsekuensi hukum jika mereka lakukan suatu tindakan,” kata dia.
Misalkan dalam kondisi terpaksa, di mana TKW terjepit, mereka bisa melakukan upaya yang bisa mengurangi risiko hukuman mati.
Anis mengungkapkan, berdasarkan sejumlah hasil penelitian, kerentanan di Arab Saudi sangat tinggi, terutama potensi pelecehan seksual. “Kerentanan disebabkan Arab sangat patriarki, sangat diskriminatif. Menyetir saja perempuan baru dibolehkan akhir-akhir ini. Ada jurang perbedaan Arab dalam memperlakukan perempuan,” kata dia.
Selain itu banyak batasan yang diberlakukan di Arab dibandingkan negara lain. “ Tak ada akses publik, banyak larangan. TKW kita tak bisa ngapa-ngapain, nggak bisa keluar rumah,” kata dia. Bahkan ketika menjadi korban kekerasan, mereka tak tahu ke mana harus melapor.
Diungkapkan Anis, derita tak terperi dirasakan para TKW yang diperkosa dan terpaksa membunuh untuk membela diri. Selain ancaman mati, mereka juga mengalami trauma.
Duka juga dirasakan TKW yang hamil akibat pemerkosaan. "Kalau Hamis itu, di bandara kepulangan TKI yang bebas dari hukuman, ada yang bawa anak, banyak yang hamil," kata dia.
Menurut Anis, tak jarang TKW yang dihamili justru dikriminalisasi. “Dipenjara dengan tuduhan macam-macam – sihir, mencuri, selalu dipakai. Untuk itulah meski dinyatakan bersalah oleh pengadilan Arab. Masyarakat harus mendukung, mereka layak dibela.”
Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia, Ramses D. Aruan mengatakan, sebenarnya tak hanya di Arab. Di manapun persoalan pekerja domestik sulit diintervensi, diakses hukum.
“Meski di negara yang hukumnya bagus, acapkali kekerasan pekerja domestik gampang terjadi. Mereka rentan kekerasan," kata dia.
Sebagai solusinya, perlu diatur jam kerja, detail kontrak kerja yang jelas. "Kalau bisa saya setuju jangan tinggal di rumah majikan. Kalaupun tinggal serumah, kunci kamar dipegang sendiri." (eh)
• Sumber: VIVAnews
Sebagai solusinya, perlu diatur jam kerja, detail kontrak kerja yang jelas. "Kalau bisa saya setuju jangan tinggal di rumah majikan. Kalaupun tinggal serumah, kunci kamar dipegang sendiri." (eh)
Nasib Khadafi Lebih Buruk dari Saddam Hussein
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Kamis, Oktober 20, 2011
Jakarta- Campur tangan Barat dalam menjatuhkan seorang diktator tidak hanya bisa disaksikan lewat tewasnya mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi. Sebelumnya di Irak, Barat juga pernah menjatuhkan Saddam Hussein. Presiden Irak itu ditangkap untuk kemudian dihukum gantung atas tuduhan memerintahkan pembunuhan massal di Dujail, kota dengan mayoritas Muslim Syiah.
Penangkapan Khadafi di Libya dan Saddam di Irak juga tak jauh berbeda. Setelah jatuh dari tampuk kekuasaan, dua pemimpin otoriter itu pun diburu sampai akhirnya tertangkap atau terbunuh. Namun, jika dibandingkan, nasib Khadafi nampaknya lebih buruk dari Saddam.
Tidak seperti Saddam, Khadafi lansung tewas di lokasi penyerangan di Sirte. Cuplikan video yang ditayangkan Al Jazeera bahkan memunculkan spekulasi bahwa Khadafi disiksa lebih dulu sebelum akhirnya tewas.
Video itu menunjukkan Khadafi diseret saat masih hidup dengan sejumlah luka oleh tentara revolusiner. Sementara Saddam, ditangkap oleh pasukan AS hidup-hidup, meski kemudian pengadilan memutuskan hukuman gantung kepadanya.
Meski akhirnya sama-sama tewas, Saddam bisa dibilang juga lebih 'beruntung' ketimbang Khadafi. Proses hukum yang panjang membuat Saddam masih bisa bernafas kurang lebih tiga tahun setelah penangkapannya, Desember 2003. Dia baru tewas karena hukuman gantung pada November 2006.
Tewasnya Khadafi menambah daftar panjang tewasnya tokoh-tokoh dunia Arab, yang menurut Barat, antidemokrasi dan pelanggar HAM. Bahkan, dalam keterangan persnya, Presiden AS Barack Obama memperingati pemimpin diktator lainnya di Timur Tengah agar berhati-hati.
"Sepanjang dunia Arab, warga telah berjuang untuk mengklaim haknya. Anak muda sedang menyampaikan sebuah kekuatan untuk menegur pemerintahan diktator. Dan para pemimpin yang memilih menolak nasib mereka akan tidak sukses," kata Obama, seperti dikutip AFP, Kamis (20/10).
(lrn/lrn)
Sumber:detiknews.com
Penangkapan Khadafi di Libya dan Saddam di Irak juga tak jauh berbeda. Setelah jatuh dari tampuk kekuasaan, dua pemimpin otoriter itu pun diburu sampai akhirnya tertangkap atau terbunuh. Namun, jika dibandingkan, nasib Khadafi nampaknya lebih buruk dari Saddam.
Tidak seperti Saddam, Khadafi lansung tewas di lokasi penyerangan di Sirte. Cuplikan video yang ditayangkan Al Jazeera bahkan memunculkan spekulasi bahwa Khadafi disiksa lebih dulu sebelum akhirnya tewas.
Video itu menunjukkan Khadafi diseret saat masih hidup dengan sejumlah luka oleh tentara revolusiner. Sementara Saddam, ditangkap oleh pasukan AS hidup-hidup, meski kemudian pengadilan memutuskan hukuman gantung kepadanya.
Meski akhirnya sama-sama tewas, Saddam bisa dibilang juga lebih 'beruntung' ketimbang Khadafi. Proses hukum yang panjang membuat Saddam masih bisa bernafas kurang lebih tiga tahun setelah penangkapannya, Desember 2003. Dia baru tewas karena hukuman gantung pada November 2006.
Tewasnya Khadafi menambah daftar panjang tewasnya tokoh-tokoh dunia Arab, yang menurut Barat, antidemokrasi dan pelanggar HAM. Bahkan, dalam keterangan persnya, Presiden AS Barack Obama memperingati pemimpin diktator lainnya di Timur Tengah agar berhati-hati.
"Sepanjang dunia Arab, warga telah berjuang untuk mengklaim haknya. Anak muda sedang menyampaikan sebuah kekuatan untuk menegur pemerintahan diktator. Dan para pemimpin yang memilih menolak nasib mereka akan tidak sukses," kata Obama, seperti dikutip AFP, Kamis (20/10).
(lrn/lrn)
Sumber:detiknews.com
Berita Utama Memo Madura Hari Ini..........
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Kamis, Oktober 20, 2011
Mahasiswi Tertipu Rp.20 Juta
Sumenep, Memo
Muhibbah Azhariyah, seorang Mahasiswi jurusan Tarbiyah di salah satu perguruan tinggi di Bandung, Kamis (20/10) secara tidak langsung ketemu pihak Memo di Mapolsek Lenteng. Setelah berbicara panjang lebar, akhirnya lajang berjilbab ini memutuskan untuk singgah di kantor Memo Biro Sumenep menceritakan kronologis kedatangannya.
Gadis manis yang tinggal di Jalan Pluto Raya Blok A No.04 Margahayu Bandung ini sebenarnya masih punya niat baik.............(Berita lengkapnya, sialahkan Anda baca Koran Memo Pagi ini di Halaman Utama Memo/Memorandum edisi Jum'at Pahing, 21 Oktober 2011)
Sumenep, Memo
Muhibbah Azhariyah, seorang Mahasiswi jurusan Tarbiyah di salah satu perguruan tinggi di Bandung, Kamis (20/10) secara tidak langsung ketemu pihak Memo di Mapolsek Lenteng. Setelah berbicara panjang lebar, akhirnya lajang berjilbab ini memutuskan untuk singgah di kantor Memo Biro Sumenep menceritakan kronologis kedatangannya.
Gadis manis yang tinggal di Jalan Pluto Raya Blok A No.04 Margahayu Bandung ini sebenarnya masih punya niat baik.............(Berita lengkapnya, sialahkan Anda baca Koran Memo Pagi ini di Halaman Utama Memo/Memorandum edisi Jum'at Pahing, 21 Oktober 2011)
Berebut Air, Carok
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Kamis, Oktober 20, 2011
Pamekasan, Memo
Carok kembali terjadi diwilayah hukum Polres Pamekasan. Pelakunya tidak lain Muzanni (50) dan Ashadi (40), keduanya tinggal di Dusun Tenggina, Desa Kalompang Timur, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan.
Kapolsek Pakong AKP Sudarisman membenarkan duel carok kedua warga yang masih bertetangga ini. Gara-garanya hanya masalah air milik Ashadi yang kerap disalah gunakan oleh Muzanni. Air yang semestinya mengalir ke lahan Ashadi itu justru dibelok kelahan Muzanni. "Kontan saja Ashadi marah besar dan kemudian mendatangi rumah Muzanni untuk menanyakan hal tersebut. Ashadi yang sudah memendam amarah tiba-tiba memukul Muzanni saat dirumahnya. Muzanni lantas lari kedalam kamarnya dan mengambil selurit. Terjadilah duel yang menyebabkan Ashabi mengalami luka bacok diupunggung kanan dan pipinya", jelas AKP Sudarisman.
Kini Muzanni sudah diamankan dan dijadikan tersangka. Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. "Sedangkan Ashadi masih menjalani perawatan di Puskesmas Pakong karena luka bacok yang cukup parah", imbuhnya. (sjk/tbr)
Carok kembali terjadi diwilayah hukum Polres Pamekasan. Pelakunya tidak lain Muzanni (50) dan Ashadi (40), keduanya tinggal di Dusun Tenggina, Desa Kalompang Timur, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan.
Kapolsek Pakong AKP Sudarisman membenarkan duel carok kedua warga yang masih bertetangga ini. Gara-garanya hanya masalah air milik Ashadi yang kerap disalah gunakan oleh Muzanni. Air yang semestinya mengalir ke lahan Ashadi itu justru dibelok kelahan Muzanni. "Kontan saja Ashadi marah besar dan kemudian mendatangi rumah Muzanni untuk menanyakan hal tersebut. Ashadi yang sudah memendam amarah tiba-tiba memukul Muzanni saat dirumahnya. Muzanni lantas lari kedalam kamarnya dan mengambil selurit. Terjadilah duel yang menyebabkan Ashabi mengalami luka bacok diupunggung kanan dan pipinya", jelas AKP Sudarisman.
Kini Muzanni sudah diamankan dan dijadikan tersangka. Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. "Sedangkan Ashadi masih menjalani perawatan di Puskesmas Pakong karena luka bacok yang cukup parah", imbuhnya. (sjk/tbr)
Berebut Air, Carok
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Kamis, Oktober 20, 2011
![]() |
fr/ist. |
Carok kembali terjadi hanya gara-gara rebutan air untuk mengaliri sawahnya. Muzanni (50) dan Ashadi (40), keduanya tinggal di Dusun Tenggina, Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan.
Akp Sudarisman selaku Kapolsek Pakong membenarkan duel carok dua warga yang masih bertetangga itu konon dipicu masalah air milik Ashadi yang kerap disalahgunakan oleh Muzanni. Air yang mestinya dialirkan kesawah Ashadi ternyata dialihkan kelahan milik Muzanni. "Ya jelas Ashadi marah dan langsung mendatangi rumah Muzanni untuk menanyakan hal tersebut. Ashadi yang sudah mendendam amarah itu tiba-tiba memukul Muzanni. Merasa tidak terima, Muzanni langsung lari mengambil celurit didalam rumahnya. Setelah itu mereka duel hingga menyebabkan Ashadi mengalami luka robek kena bacok di bagian punggung kanan serta pipinya.
Kini Muzanni sudah diamankan dan dijadikan tersangka. Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. "Sedang korban Ashadi masih menjalani perawatan di Puskesmas Pakong karena menderita luka yang cukup parah:, imbuh AKP Sudarisman.(sjk/tbr)
Sumber: Koran Memo Cetak, Edisi Kamis Legi, 20 Oktober 2011
Peduli Lingkungan, Djarum Foundation Tancapkan 5000 Pohon Trembesi
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Kamis, Oktober 20, 2011
Jakarta, Memo|Djarum Foundation menunjukkan komitmennya untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. Melalui kegiatan Djarum Trees for Love (DTFL), pada tahun 2011 ini berhasil ditanam 5000 pohon trembesi di sepanjang jalur Semarang - Losari.
DTFL 2011 secara resmi ditutup pada Rabu, 12 Oktober lalu, dengan ditandai penanaman bersama di Desa Sawahan, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. H. Achfa Mahfudz, M.Si. selaku Wakil Bupati Batang dan aktifis GP Ansor turut hadir dalam kegiatan tersebut bersama tamu undangan lainnya.
DTFL 2011 sendiri merupakan ulangan dari kegiatan serupa, yang pada tahun 2010 lalu berhasil menancapkan lebih dari 5000 pohon trembesi di sepanjang jalur
Semarang - Kendal.
Senior Supervisory Board Djarum Foundation Soewarno M Seerad, di sela presentasi dalam acara Rembug Nasional LPPNU beberapa waktu lalu di Jakarta, mengatakan program DTFL 2011 secara keseluruhan akan menanam 7.300 batang pohon trembesi. Tanaman jenis ini dipilih dengan alasan dapat menyerap lebih baik gas beracun yang bebas beterbangan di udara lepas.
"Hasil penelitian menunjukkan, pohon trembesi ini akan mampu menyerap enam ratus delapan puluh lima juta kilo gram gas karbondioksida setiap tahunnya. Ini berarti kontribusi besar terhadap upaya penciptaan lingkungan dan udara yang baik bagi kehidupan manusia," tegas Soewarno.
Soewarno juga mengaku program DTFL akan terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang. Ini diakui sebagai komitmen Djatum Foundation dalam keikutsertaannya melestarikan lingkungan hidup.
Sumber:nu.or.id
Sumber gambar:ardezkeparat.blogspot.comBeras Impor Hanya Masuk Gudang Bulog
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Kamis, Oktober 20, 2011
![]() |
Sumenep, Memo| Penurunan harga beras yang terjadi beberapa hari terakhir di Kota Tegal dan sekitarnya diperkirakan bukan karena dampak masuknya beras impor. Penyebabnya, beras impor hanya masuk ke gudang Bulog untuk cadangan beras miskin, dan tidak masuk ke pasar-pasar.
Fasika Khaerul Zaman, Kepala Bulog Subdivre VI Pekalongan, Kamis (20/10/2011), mengatakan, beras impor juga masuk ke gudang Bulog Subdivre VI Pekalongan pada September lalu. Namun jumlahnya hanya sekitar 5.500 ton atau hanya separuh dari kebutuhan alokasi penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) di wilayah eks Karesidenan Pekalongan.
Alokasi penyaluran raskin untuk wilayah eks Karesidenan Pekalongan meliputi Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, serta Kota Tegal dan Kota Pekalongan mencapai 9.806 ton per bulan.
Hingga saat ini, Bulog Subdivre VI Pekalongan masih terus menyerap gabah dan beras dari petani yang masih panen. Cadangan beras di gudang Bulog Subdivre VI Pekalongan sekitar 21.000 ton.
Cadangan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran raskin bulan Desember, yang akan dilaksanakan pada November, serta penyaluran alokasi raskin ke-13, yang rencananya dilaksanakan pada awal Desember. Untuk bulan November, alokasi raskin sudah disalurkan pada Oktober ini.
Ia memperkirakan, penurunan harga beras juga dipengaruhi optimisme masyarakat yang melihat hujan sudah mulai turun dalam beberapa waktu terakhir. Dengan demikian, mereka berpikir musim tanam akan tepat waktu sehingga pedagang yang memiliki banyak persediaan memilih melepas persediaan beras mereka.
Harga beras dalam empat hari terakhir di wilayah Tegal turun sekitar Rp 400 per kilogram. Menurut Mahrudi (34), pedagang beras di Pasar Induk Beras Martoloyo, Kota Tegal, saat ini harga beras C4 kualitas pertama Rp 6.600 hingga Rp 6.700 per kilogram, sedangkan beras C4 kualitas dua sekitar Rp 6.400 per kilogram.
Padahal sebelumnya, harga beras C4 kualitas pertama di tingkat pedagang pasar induk antara Rp 7.000 dan Rp 7.100 per kilogram, sedangkan harga beras C4 kualitas kedua Rp 6.800 per kilogram.
Harga beras di tingkat penggilingan padi juga turun. Sebelumnya, harga beras C4 kualitas pertama di tingkat penggilingan padi antara Rp 6.900 dan Rp 7.000 per kilogram, sementara saat ini Rp 6.500 hingga Rp 6.600 per kilogram.
Ia menduga, penurunan harga beras sebagai dampak psikologis masuknya beras impor ke Indonesia. Hal itu juga terjadi karena menurunnya permintaan dari luar Jawa dan Jakarta. "Pengiriman beras ke luar Jawa berkurang karena terkendala gelombang tinggi di laut," katanya.
Sumber: http://regional.kompas.com
Ayat yang Paling Ditakuti oleh Para Ulama
Posted By:
FERRY ARBANIA
on Kamis, Oktober 20, 2011
Ayat yang Paling Ditakuti oleh Para Ulama
oleh Hartono Ahmad Jaiz

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah berkenan memberikan berbagai keni’matan bahkan hidayah kepada kita.
Shalawat dan salam semoga Allah tetapkan untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, mari kita senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, menjalani perintah-perintah Allah sekuat kemampuan kita, dan menjauhi larangan-laranganNya.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, dalam kesempatan yang mulia ini akan kami kemukakan tentang ayat yang paling ditakuti oleh Ulama. Marilah kita perhatikan betapa hancurnya keadaan ketika tumbuh subur orang-orang yang memusuhi Islam dan akhlaqnya bejat sebagaimana uraian berikut ini.
Betapa kurang ajarnya tingkah pemuda Yahudi Bani Qainuqa' di Madinah di zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pemuda-pemuda bejat akhlaqnya itu menarik-narik kain seorang perempuan yang sedang berjual beli dengan mereka. Betapa sadisnya kebiadaban Yahudi Bani Nadzir di Madinah yang ingin menjatuhkan batu besar ke diri Rasulullah, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan betapa liciknya pengkhianatan Yahudi Bani Quraidhah yang mengingkari perjanjian dengan cara mengadakan permufakatan rahasia dengan kafir Quraisy ketika perang Khandaq, di mana kaum muslimin dipimpin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di dalam parit untuk menghadapi serangan orang kafir.
Bejatnya akhlaq, sadisnya tingkah dan liciknya hati busuk, semuanya telah mewabah pada darah daging mereka orang-orang Yahudi Bani Israel. Dan penyakit akhlaq yang sampai memuncak itu tentunya ada bibit-bibit penyakitnya. Bukan sekadar kuman perusak akhlaq yang ringan, tetapi kuman yang berbahaya. Dan kuman itu tidak hanya sekali datang berlalu, namun sekali datang dan datang lagi, bahkan senantiasa diusahakan datang. Apa itu?"Aklihimus suht". Makanan mereka haram.
Di dalam Al-Quran ditegaskan oleh Allah:
وَتَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [المائدة/62]
“Dan engkau akan melihat kebanyakan dari mereka (orang Yahudi) berlomba-lomba dengan dosa dan permusuhan dan memakan yang haram. Sungguh buruklah apa yang mereka kerjakan”.(Al-Maidah : 62).
Kenapa yang jadi bibit penyakitnya makanan haram? Jelas. Mereka memiliki energi, tenaga untuk berbuat adalah karena makanan. Lantas, mereka berbuat aneka usaha, arahnya adalah mencari makan. Jadi makanan di sini ibarat terminal, tempat berangkat dan sekaligus tempat tujuan. Kalau makanan itu sudah jelas-jelas haram dan itulah yang menjadi pangkal mereka berbuat, maka kebaikan apa yang perlu mereka perjuangkan dengan modal makanan haram itu? Tidak mungkin mereka memburu kebaikan dengan umpan yang dimiliki berupa modal makanan haram.
Maka tidak mungkin pula mereka berhati-hati untuk memperhitungkan mana yang halal dan mana yang haram dalam memburu sasaran yang tak lain adalah makanan pula. Ibarat orang yang memang sudah memakai baju kotor untuk membengkel, mana mungkin ia menghitung-hitung mana tempat yang bersih dan mana yang kotor. Toh tempat yang bersih ataupun kotor sama saja, bahkan lebih perlu menyingkiri tempat yang bersih, karena nanti harus bertugas membersihkan tempat itu kalau kena kotoran dari bajunya.
Singkatnya, dengan modal bekal makanan haram, perbuatannya pun cenderung menempuh jalan haram, dan hasilnya pun barang haram, kemudian dimakanlah hasil yang haram itu untuk bekal berbuat yang haram lagi dan seterusnya.
Moral buruk dan makanan haram
لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [المائدة/62]
".....Sungguh buruklah apa yang mereka kerjakan!" (QS Al-Maaidah: 62). Ini penegasan Allah SWT.
Perbuatan mereka itu jelas dicap sebagai keburukan. Namun bukan sekadar mandeg/berhenti sampai perbuatan mereka itu saja sirkulasinya. Tidak. Dalam contoh kasus ini, yang berusaha mencari makanan haram tentunya adalah orang tua, penanggung jawab keluarga. Tetapi yang memakan hasilnya, makanan haram, berarti seluruh keluarga yang ditanggung oleh pencari harta haram itu. Dan ternyata, betapa bejatnya akhlaq/moral pemuda-pemuda alias anak-anak mereka yang diberi makan dengan makanan haram itu. Pemuda-pemuda itu sampai begitu lancangnya, menarik-narik kain perempuan di pasar saat berjual beli.
Mungkinkah pemuda-pemuda tersebut sebejat itu kalau mereka ditumbuhkan dengan makanan halal, mereka lihat orang tuanya shaleh, lingkungannya baik-baik dan terjalin ukhuwah/ persaudaraan dengan baik?
Sebaliknya, mungkinkah dengan modal makanan haram itu orang tua menunjukkan "baiknya" perbuatan jahat mereka (yang sudah ketahuan memburu barang haram), menampakkan ketulusan hati (yang sudah ketahuan rakus terhadap barang haram) dan menasihati dengan amalan baik-baik (sedang dirinya jelas melanggar)? Tidak mungkin. Maka tumbuh dengan suburlah generasi penerus mereka itu dengan pupuk-pupuk serba haram dan jahat. Itulah.
Orang alim agama ada yang lebih parah
Sikap seperti itu sungguh parah. Tetapi, masih ada yang lebih parah. Karena yang lebih parah ini bahkan menyangkut orang-orang pandai dan pemuka agama, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengecamnya cukup diawali dengan bentuk pertanyaan.
لَوْلَا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الْإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ [المائدة/63]
“Mengapa orang-orang alim mereka, dan pendeta-pendeta mereka (Yahudi) tidak melarang mereka mengucapkan perkataan dosa dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.”(Al-Maidah : 63).
Kita dalam hal diamnya para alim dan pemuka agama di kalangan Yahudi itu bisa juga menduga-duga kenapa mereka tidak mencegah perkataan dosa dan makan haram. Dugaan itu akan membuat perasaan bergetar, kalau sampai mereka yang alim dan pemuka agama di kalangan Yahudi itu bahkan antri ikut makan haram.
Maka ayat tersebut, bagi Ibnu Abbas (sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ahli tafsir Al-Quran) adalah celaan yang paling keras terhadap ulama yang melalaikan tugas mereka dalam menyampaikan da'wah tentang larangan-larangan dan kejahatan-kejahatan. Bahkan Ad-Dhohhaak berkata, tidak ada ayat dalam Al-Quran yang lebih aku takuti daripada ayat ini.
Tidak kurang dari itu, bahkan cercaan Allah itu lebih penting untuk disadari oleh ulama Islam, bukan sekadar cerita cercaan terhadap pendeta-pendeta Yahudi.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا فَاسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.
Sumber: eramuslim.com
Langganan:
Postingan (Atom)