Sabtu, 12 Mei 2012

Said Abdullah: Mawar Merah Jangan Hanya Berduri

Said Abdullah Soal Organisasi Kaum Blater


Sumenep; Organisasi Mawar Merah Berduri (MMB) resmi berdiri
di Sumenep kemarin, Senin (7/5). Anggota DPR RI MH Said Abdullah dan
Bupati Sumenep menjadi pembina di organisasi yang mayoritas
beranggotakan kaum blater ini.



            Saat sambutan kemarin, pembina MMB Said Abdullah bercerita
tentang seorang penyair Romawi, Sappho. Ia memberi gelar bunga mawar
(berduri) sebagai raja dari segala jenis bunga. Mengapa begitu,
menurut Said lantaran mawar dianggap sebagai lambang kesucian dan
keimanan. Shakespeare seorang pujangga Inggris memuja bunga mawar yang
dianggap melambangkan keperkasaan. Kuntuman mawar dengan daun dan
tangkai batangnya yang berduri melambangkan kegagahan yang menyatu
dengan keindahan dan keharuman.




Selain itu, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan ini menilai MMB sebagai
lambang maskulin yang sangat menggairahkan setiap jiwa keperempuanan.
MMB dia tegaskan telah menduduki perlambangan bentuk maskulin atau
jiwa kelakian. Mengapa begitu, sebab MMB dilihat dari sudut
penggunaannya, MMB sangat disukai oleh para wanita. Segala sesuatu
yang disukai oleh wanita, hakikatnya bersifat maskulin. Jika perempuan
yang sebangsa ibu kita itu menyukai MMB pasti siapa saja senang dengan
bunga mawar. “Apalah artinya sebuah nama karena Mawar Merah Berduri
saya inginkan tidak hanya sekedar nama,” katanya.






Oleh karena itu saya ingin komunitas mawar berduri ini mengedepankan
kebersamaan dengan semangat gotong royong. Selain organisasi
masyarakat, Said menyiapkan lembaga koperasi dengan nama yang sama,
Mewar Merah Berduri. Kuncio utamanya, kata dia, kebersamaan seperti
halnya bunga mawar. Indahnya mozaik mawar karena tersusun dari
lembaran-lembaran. Jika lembaran-lembaran itu lepas dari kesatuan
mawar, maka keindahan mawar nyaris tak terlihat sama sekali. Itu
sebabnya jangan malu untuk bersama, bersatu, dan maju. “Apabila di
dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu
kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan
bertemunya dengan kemajuan selangkah pun,” kata Said mengutip pidato
Bung Karno.






Hal yang sama disampaikan Bupati Sumenep A Busyro Karim. Dia meminta
anggota MMB menciptakan kedamaian dan keamanan di lingkungannya
masing-masing. Itu dinilai bermanfaat untuk pemenuhan rasa aman dan
damai bagi masyarakat. Selain itu, dia berterima kasih kepada MH Said
Abdullah yang telah menyiapkan lembaga perekonomian kepada MMB. Ini
juga menunjang untuk penguatan hidup masyarakat. “Kami bangga dengan
organisasi ini semoga berguna dan memberi manfaat,” katanya.






Sebelumnya, ketua Mawar Merah Berduri Fathorrahman mengatakan bahwa
organisasi ini sudah dua tahun tertunda. Baru kali ini (kemarin, Red.)
bisa terealisasi dan dilantik di hadapan sidang anggota. Dia meminta
para anggotanya ikut memberikan kesejukan di tengah-tengah masyarakat.
Menurut dia, nama MMB sudah sangat filosofis. Sebab, mawar memberikan
keharuman, warna merah pertanda berani menegakkan kebenaran, dan
keindahan bentuknya pertanda kedamaian. “Tapi ingat, ada durinya,
hati-hati biar tidak tertusuk,” pungkasnya.


Dalam acara ini hadir sejumlah tokoh di semua desa di Sumenep mulai
dari tingkatan desa, kecamatan, dan kabupaten. Organisasi MMB ini
tersebar di semua kecamatan sebagai bagian dari PAC dan desa
(ranting). Lembaga ini akan bergerak di bidang usaha peningkatan
ekonomi menengah ke bawah melalui badan keuangan berbentuk
koperasi.(Ferry Arb/Ab)




*) Keterangan Foto: HEROIK : Anggota DPR RI MH Said Abdullah saat
pengukuhan organisasi Mawar Merah Berduri di GNI Sumenep (7/5).







Sumber: Koran Cetak Harian Pagi Memorandum , Halaman 14

Tidak ada komentar:

***Selamat datang di blog berita Surat Kabar Harian Pagi MEMORANDUM***

Followers